Furniture and Accessories Design Exhibition 2013: Selaraskan Keindahan Visual dan Ergonomi

Furniture Design Department BINUS UNIVERSITY menggelar Furniture and Accessories Design Exhibition 2013 pada 15-18 Januari 2013. Acara ini merupakan ajang bagi para mahasiswa Furniture Design semester lima menunjukkan kebolehannya dalam membuat karya.

Kali ini mereka menampilkan alat untuk duduk, yaitu kursi denga desain dan material bermacam-macam khusus area restoran, bistro, dan kafe. Tentunya dengan fasilitas pendukung lain seperti standing lamp, cermin, meja, lampu meja, panel yang menceritakan konsep desain, katalog, dan kartu nama.

“Mereka dituntut membuat produk yang secara visual dan ergonomi bagus. Mereka harus bikin produk 1:1, yaitu produk sebenarnya. Kursi memiliki kesulitan lebih tinggi, bisa bersifat fungsional atau estetika,” urai Dosen Furniture Design, Dimas J. Suryono.

Restoran yang dibuat pun tidak boleh fiktif. Sementara bahan material yang digunakan berupa bambu, kayu, dan rotan. “Kalau besi lebih mudah pembuatannya, hanya dengan las. Sedangkan material selain besi lebih sulit, mereka harus membuat sambungan, lekukan, dan lain-lain,” tambah Dimas.

Selain pameran, mahasiswa juga mendapatkan tambahan ilmu melalui talkshow yang disampaikan Ketua Program Studi Magister Desain Universitas Trisakti, Prof. Drs. Yusuf Affendi D., MA, Designer Product Senior Tigo Studio, Harry Maulana. Sedangkan Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono sharing mengenai sepak terjangnya di dunia permebelan dan kerajinan.

“Alih-alih membuat produk baru, yang harus dilakukan adalah mengembangkan desain. Dari satu desain dikembangkan menjadi 10 bahkan 20. Setelah itu bergaul untuk mengembangkan network,” kata Ambar.

Ia menilai, semua karya desain yang dipamerkan bagus dan layak jual. Hanya finishing touch-nya yang harus disempurnakan. Ingin bikin tren? Itu bisa diciptakan,” paparnya.(YD)