Sabotage’: Aksi Schwarzenegger Plus Misteri
Arnold Schwarzenegger, salah satu bintang action paling bersinar di era 90-an, kembali lagi untuk menunjukkan kegarangannya dalam film terbaru David Ayer yang bertajuk ‘Sabotage’. Kali ini ia berperan sebagai John Wharton alias Breacher, pemimpin sebuah gerombolan penangkap gembong narkoba.
‘Sabotage’ bukan seperti film-film action yang Anda kira. Action yang satu ini memiliki misteri yang pas ketika Anda bosan melihat sekumpulan otot memegang senjata. Dalam film ini, anak buah Wharton adalah manusia-manusia paling nyentrik. Mereka tidak hanya memiliki kosa kata yang menarik, tato di mana-mana dan kepribadian yang aneh, tapi juga nama panggilan yang konyol: Monster (Sam Worthingyon), Lizzy (Mireille Enos), Grinder (Joe Manganiello), Sugar (Terrence Howard), Neck (Josh Holloway), Pyro (Max Martini) dan Smoke (Mark Schiegel).
Dalam sebuah misi untuk menggerebek rumah seorang pemimpin kartel, uang sepuluh juta dolar hasil “rampasan perang” itu menghilang. Satu per satu dari mereka pun dipanggil oleh atasan untuk mempertanggungjawabkan hilangnya uang tersebut. Enam bulan mereka tidak melakukan apapun sampai akhirnya Washington D.C. menyerah dan membiarkan kasus ini mengambang.
Kecurigaan pun perlahan muncul. Siapa sebenarnya yang mencuri uang tersebut? Apakah salah satu di antara mereka? Breacher kah? Lizzy kah? Sugar kah? Atau, jangan-jangan ada pihak ketiga yang terlibat? Sebelum teka-teki itu terjawab, satu per satu dari mereka mulai terbunuh oleh seorang pembunuh bayaran misterius. Dan, tinggal menunggu waktu bagi mereka untuk menjadi korban selanjutnya.
Salah satu alasan utama kenapa ‘Sabotage’ begitu terlihat kinclong di antara film kriminal sejenis adalah nama David Ayer. Sebagai pembuat ‘Training Day’ –menghadiahkan Oscar bagi Denzel Washington– dan ‘End of Watch’ tahun lalu yang begitu gemilang, hanya Ayer yang tahu bagaimana membuat film kriminal terasa nyata. Dialog-dialog film Ayer selalu unik dan original. Seperti halnya Tarantino yang terkenal dengan dialog-dialog yang keren, Ayer selalu tahu bagaimana membuat interaksi karakternya nampak natural dan sinematik di saat yang bersamaan.
Mengajak Skip Woods untuk menulis ‘Sabotage’, Ayer memberikan unsur gore yang berlebih kepada film ini. Dari sejak detik pertama film ini dibuka, kita sudah melihat aksi-aksi kekerasan yang agak berlebihan untuk film sejenis. Namun, Ayer tetap mantap menjalankan tugasnya untuk membuat Anda terus mengunyah misteri demi misteri yang tersaji. Gerak kamera ‘Sabotage’ juga menarik; dibuat aktif dan ditambah editing yang kasar, membuat seluruh aksi film ini mampu membangkitkan adrenalin penonton.
Hampir seluruh pemain film ini tampil bagus. Bahkan Sam Worthington dan Joe Manganiello –diimpor dari serial TV ‘True Blood’– bisa mengimbangi permainan Mireille Enos dan Terrence Howard yang menggigit. Chemistry antarpemain juga begitu terasa sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi penonton untuk meresapi persahabatan mereka, dan ikut terlibat secara emosi dengan misteri dalam film.
Masalah utama ‘Sabotage’ ternyata justru terletak pada Schwarzenegger. Sebagai Breacher, ini adalah salah satu karakter terkelam dan lumayan kompleks yang pernah diperankannya. Tidak seperti film action lainnya, karakter Breacher tak sekedar pemimpin yang setia kawan dan mengutamakan otot. Karakter Breacher memiliki perjalanan emosi paling menarik sepanjang film.
Sayangnya, Schwarzenegger tak bisa menyampaikannya. Tidak ada rasa ketakutan, depresi ataupun tertekan yang muncul dalam ekspresinya. Schwarzenegger bahkan tidak bisa mengucapkan dialog dengan natural. Semua dialog yang dia ucapkan terasa seperti keluar dari Wall-E. Padahal jika karakter ini diperankan oleh aktor yang lebih baik –misalnya Liam Neeson– ‘Sabotage’ akan menjadi film yang lebih baik. Meskipun begitu, ini tetap merupakan sebuah action thriller yang menarik dan asyik untuk diikuti. Dibandingkan dengan serial ‘Expendables’, ‘Sabotage’ jauh lebih memiliki amunisi untuk memberikan kesenangan.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
Sumber :
- http://portal.cbn.net.id/cbprtl/CyberTainment/detail.aspx?x=Movie+Review&y=CyberTainment|0|0|6|411