Sutradara Film Animasi Dunia Berbagi Kisah Inspiratif di BINUS UNIVERSITY
Disney-Pixar, Studio animasi asal Amerika Serikat yang terkenal berkat kesuksesannya menghasilkan film animasi berkualitas terbaik dunia, untuk pertama kalinya mengadakan sesi edukatif nan inspiratif di Indonesia. Kali ini, studio yang dikenal sebagai pencetak film-film animasi sukses seperti Toy Story, Finding Nemo, Monster, Inc., dan masih banyak karya-karya lainnya, mengadakan acara “filmmakers session” di BINUS UNIVERSITY, Kamis (6/8) lalu.
Tidak tanggung-tanggung, kerjasama antara Disney-Pixar, Cinema XXI dan BINUS UNIVERSITY ini menghadirkan Pete Docter, dan Ronnie del Carmen, sineas kelas dunia yang pada kehadirannya kali itu bertindak sebagai Director dan Co-Director dari garapan terbaru Pixar, “Inside Out”. Baik Pete maupun Ronnie dikenal sebagai “dewa” dalam dunia animasi, mengingat hampir dari karya-karyanya sukses meraih perhatian banyak penggemar film kartun dan seringkali mereka diganjar oleh sederet penghargaan bergengsi dunia, seperti Academy Award dan Golden Globe Award.
Pada acara yang merupakan bagian dari rangkaian tur film Inside Out ini, setidaknya lebih dari 600 peserta hadir memadati ruang Auditorium BINUS kampus Anggrek. Mereka adalah para undangan terpilih yang berasal dari filmmaker lokal, blogger, insan perfilman Indonesia, pelaku industri animasi dan tentunya mahasiswa.
General Manager Studio Entertainment The Walt Disney Company Southeast Asia, Amit Malhotra mengatakan bahwa acara seperti ini merupakan pertama kalinya diadakan oleh Disney di Indonesia. “Kami sangat bersemangat melihat karya para mahasiswa dan kami senang banyak orang yang hadir untuk menghadiri kelas edukasi inspiratif dari Pete Docter dan Ronnie del Carmen,” ujar Amit.
Lebih lanjut Amit mengatakan bahwa dirinya berharap agar kegiatan yang diadakan kali ini dapat menjadi inspirasi dan mendorong para peserta untuk lebih bersemangat mengejar impian dalam industri animasi. Tentu harapan Amit tersebut tidaklah berlebihan, mengingat kedua pembicara yang sudah malang melintang di industri animasi dunia dan menghasilkan banyak karya animasi terbaik.
Pada sesi edukatif yang diselenggarakan, Pete dan Ronnie memberikan presentasinya yang berjudul “The Making of Inside Out: A Behind The Scenes Look” dihadapan para peserta. Presentasi tersebut menampilkan proses perjalanan Pete dan Ronnie dalam menghasilkan karya-karyanya, termasuk yang terbaru, Inside Out.
Baik Pete maupun Ronnie, keduanya bersepakat bahwa menghasilkan film animasi bukanlah hal yang mudah. Meski keduanya sudah berpengalaman dalam menghasilkan karya-karya animasi terbaik, kesulitan masih seringkali mereka hadapi. Bagi Pete, setiap membuat film animasi baru, dirinya juga bertemu dengan hal-hal baru lainnya. Maka, bagi dirinya tidak ada formula pasti dalam menghasilkan karya-karya animasi.
Maka dari itu, butuh proses panjang setiap kali dirinya membuat film animasi. Setiap langkah pembuatannya merupakan pembelajaran. Banyak hal baru yang ditemukan oleh dirinya. Maka Pete pun seakan belajar dengan hal-hal baru tersebut, persis dengan prinsip dirinya dalam berkarya dan berkarir di industri animasi ini.
“Ketika membuat film, saya ingin membuat sesuatu yang baru dan yang belum pernah orang lihat sebelumnya,” ujar Pete.
Tidak mengherankan tentunya jika pembuatan film terbaru mereka ini membutuhkan waktu yang sangat panjang hingga mampu menjadi karya yang begitu dinikmati oleh para penggemar film animasi di banyak negara.
“Film terbaru kami ini memerlukan waktu yang sangat panjang hingga bisa ditampilkan. Butuh waktu hingga 5 tahun untuk menyelesaikan Inside Out ini,” ucap Ronnie.
Tidak berhenti di situ, Pete menambahkan bahwa setiap 3 bulan timnya selalu mengadakan screening dengan melibatkan para pemerhati, kritikus dan pecinta animasi.Tujuannya jelas, agar mampu memperbaiki karyanya dari hal-hal yang masih jurang hingga mampu menghasilkan sebuah karya yang terbaik.
Di sisi lain, Ronnie mengatakan bahwa kesulitan-kesulitan seringkali menghinggapi dirinya dan juga rekan-rekan dalam tim.Namun secara spesifik Ronnie ada hal tersulit yang seringkali ia alami dalam pembuatan sebuah karya animasi. “Story telling adalah bagian tersulit karena hal tersebut merupakan kunci keberhasilan dari menghasilkan karya animasi yang baik,” ujar Ronnie.
Untuk itu, baik dirinya maupun tim di Pixar selalu mengadakan riset yang begitu dalam untuk menghasilkan karya animasi-animasi terbaik. Baik riset maupun pendalaman cerita bisa dilakukan oleh tim di Pixar dalam waktu yang cukup lama. Tidak jarang bahkan mereka pergi ke tempat-tempat tertentu, seperti gunung, pedalaman hutan dan banyak tempat lainnya hanya agar mampu membentuk cerita dan menemukan ide-ide kreatif dalam pembuatan produk animasi.
“Penting untuk tetap membuat cerita yang saintifik, tapi yang paling penting adalah bagaimana emosi yang ditimbulkan dari cerita itu terikat dengan penonton,” jelas Pete.
Dalam sesi presentasi yang diakhiri oleh sesi tanya jawab ini, kedua pembicara seringkali membagi kisah-kisahnya yang cukup filosofis dan mampu menginspirasi para peserta yang hadir. Seperti di akhir sesi, Ronnie mengatakan bahwa dalam timnya ada sebuah filosofi yang menjadi pedoman pengerjaan dalam menghasilkan karya-karya terbaik, yaitu “you can be wrong” dan “prepare to be wrong”.
“Jika kamu tidak siap gagal, maka kamu tidak akan datang dengan sesuatu yang original,” tandas Ronnie. (RAW)
.