TalentSparks 2020 kembali diadakan, lulusan Apple Developer Academy @BINUS siap bersaing dalam dunia kerja
Apple Developer Academy @BINUS adalah inisiatif pertama di Asia untuk memberdayakan perekonomian Indonesia dengan menginspirasi dan melatih pengembang kelas dunia untuk ekosistem aplikasi paling inovatif dan bersemangat di dunia. Apple Developer Academy bertujuan untuk menantang dan menginspirasi siswa melalui pendekatan multi-disiplin untuk belajar mengajar. Kelas harian yang dipimpin oleh instruktur terlatih Apple yang ahli, memberi siswa keterampilan dan pengalaman untuk mewujudkan ide-ide aplikasi mereka dan membawa mereka ke pasar di App Store.
Apple Developer Academy Kembali mengadakan Apple TalentSparks 2020 yang diselenggarakan pada 8 Desember 2020 secara virtual melalui Zoom. Apple TalentSparks adalah forum di mana lulusan dari Apple Developer Academy @BINUS akan memamerkan pekerjaan mereka dan belajar tentang peluang dari organisasi tamu. Lulusan Apple Developer Academy berasal dari berbagai latar belakang dan keahlian dan berpengalaman dalam aspek teknis, desain, dan bisnis di platform iOS.
Apel TalentSparks 2020 dihadiri oleh Ir. Bernard Gunawan , Carmelus Susilo, Stephen Wahyudi Santoso, George Wijaya Hadipoespito, Michael Wijaya Hadipoespito, Jane Deviyanti, Firdaus Alamsjah, dll.
Pada Apple TalentSpark 2020 kali ini, Mahasiswa BINUS akan memperkenalkan 2 aplikasi hebat tersebut, seperti Aura dan Muara. Aura adalah aplikasi yang dapat membantu orang dengan epilepsi untuk mendapatkan bantuan langsung dari orang lain ketika kejang terjadi sementara (pada saat yang sama) pengasuh dapat diberitahu juga hanya dengan mengetuk tombol. Aplikasi Aura dibuat oleh Tio Perdana Ismail, Nieco Aldoni, Alldo Kurniawan, Allicia Viona Sagi, Hunert Darryl Daryanto Stephen, Go Christian Goszal dari BINUS University.
Muara adalah aplikasi yang meningkatkan pengalaman belajar di museum bagi siswa SD hingga SMP dengan memberi mereka permainan berburu pemulung berbasis cerita. Ini adalah solusi untuk tantangan karena membantu meningkatkan keterlibatan siswa mengenai kunjungan mereka ke museum dan menghilangkan perasaan bosan karena kurangnya interaksi. Unsur koperasi dalam game ini juga mempromosikan kolaborasi antar siswa. Muara dibuat oleh Davia Belinda Hidayat, Arya Dirjyakamayan Thomas Aquinas, Daniel Anadi Bagaskara, Fadhylah Chayrina Adib, Muhammad Adib Abdulla, Anadita Harissa dari BINUS University.
Diharapkan dengan terciptanya aplikasi tersebut, dapat berguna dan dapat menjadi motivasi generasi muda untuk dapat berinovasi dalam berkarya dan menciptakan sesuatu.